Kurikulum Merdeka memiliki 5 prinsip dalam pengimplementasiannya meliputi : kondisi peserta didik, holistik, pembelajaran sepanjang hayat, berkelanjutan dan relevan. Apa saja yang perlu kepala sekolah lakukan agar  bisa menghantarkan sekolahnya sukses mengimplementasikan kurikulum merdeka. Berikut ini adalah penjelasannya

  1. Kondisi peserta didik. Kepala sekolah memastikan sekolah ada untuk siswa dari berbagai macam segi dan pelayanan. Ia membuat sistem yang memastikan sekolah mempunyai data yang kuat mengenai kondisi siswa. Dengan mudah guru mendapatkan data latar belakang siswanya serta informasi lain. Sekolah mempunyai pemetaan siswa yang beresiko misalnya latar belakang keluarga, kemampuan belajar sampai perilaku. Kepala sekolah memimpin dan mengatur jadwal agar guru bersama membuat pemetaan kurikulum yang berisi capaian belajar dan asesmen setiap mapel yang disesuaikan dengan tingkatan kelas. 
  1. Pembelajar sepanjang hayat. Kepala sekolah menjadi contoh bagaimana menjadi seorang pembelajar. Ia menjadi pembicara, penulis dan selalu haus akan pengetahuan baru. Ia senang membentuk guru gurunya untuk mempunyai mental pembelajar yang tidak takut berbuat salah dan mencoba hal baru. Pembelajaran yang berlangsung dipastikan menganut perencanaan secara kolaborasi antar guru. Kepala sekolah meminta guru nya fokus pada cooperative learning yang intinya mengajak siswa belajar sambil bekerja sama. Guru dilatih kemampuannya dalam memberikan umpan balik dan memberikan pertanyaan yang memprovokasi pengetahuan siswa. Rapor sekolah tidak hanya berisi angka angka. Rapor dibuat informatif dan berisi umpan balik yang berguna bagi siswa sebagai pembelajar. 
  2. Holistik. Kepala sekolah memberikan fokus yang sama antara peningkatan kompetensi akademis dan pengembangan karakter. Profil pelajar Pancasila dijadikan acuan. Guru diminta mempelajari dan berbagi dengan sesamanya mengenai aneka metode pembelajaran terkini yang menjadi andalan bagi proses belajar yang berkualitas. Kepala sekolah memimpin tim yang melakukan pemetaan siswa yang masuk kategori ‘gifted and talented’. Aspek pembinaan karakter siswa lewat ekstrakurikuler digarap secara serius sama seperti sekolah menggarap aspek akademik. Kepala sekolah membuat sistem dimana penerapan Profi Pelajar Pancasila digunakan secara mendalam di pembelajaran dan penilaian. 
  3. Relevan. Kepala sekolah memastikan bahwa pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra. Capaian belajar selalu dicek setiap dua tahun sekali dan dilihat hal apa yang bisa diperbaharui sesuai tuntutan zaman. Kepala sekolah memastikan bahwa organisasi di sekolah yang mengikutsertakan orang tua berjalan dengan baik dan efektif. Komite sekolah dan paguyuban kelas diaktifkan dengan tujuan sekolah mendapatkan mitra setara dalam pengelolaan dan pengambilan keputusan penting di sekolah. 
  4. Berkelanjutan. Kepala sekolah memastikan pembelajaran di sekolahnya  berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.Ada beberapa keterampilan penting di abad 21 yang menjadi orientasi pembelajaran di Indonesia, yaitu; berpikir kritis, mampu memecahkan masalah tanpa menimbulkan masalah, kreatif, inovatif, berpengetahuan, melek teknologi, serta mampu berinteraksi dalam lintas sosial budaya, produktif dan akuntabel.

Jelas sekali betapa peran kepala sekolah sangat penting dalam memastikan sekolahnya menjadi organisasi pembelajar. Dikarenakan 5 hal diatas bisa diwujudkan dengan kolaborasi dengan semua pihak yang mengedepankan niat baik dan keinginan untuk menomorsatukan siswa.

sumber rujukan : gurukreatif.wordpress.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *