Merdeka memanglah kata yang terkesan “ajaib”, seakan menggambarkan kebebasan di kalangan pelajar. Awalnya, kurikulum merdeka merupakan kurikulum 2013 yang disederhanakan menjadi kurikulum darurat yang digunakan saat pandemi. Pemulihan pembelajaran tahun 2022 s.d. 2024, Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah yang belum siap untuk menggunakan Kurikulum Merdeka masih dapat menggunakan Kurikulum 2013 sebagai dasar pengelolaan pembelajaran, begitu juga Kurikulum Darurat yang merupakan modifikasi dari Kurikulum 2013 masih dapat digunakan oleh sebuah satuan pendidikan.
Ada tiga pilihan implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri yang bisa diaplikasikan, yakni Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi. SMAN 5 Malang memilih kategori ketiga, yakni Mandiri Berbagi. Pilihan Mandiri Berbagi akan memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar. Untuk memperkuat pemahaman Bapak/Ibu guru SMAN 5 Malang dalam menyelenggarakan Kurikulum Merdeka Mandri Berbagi, Dr. Ericka Darmawan, S.Si., S.Pd., M.Pd. dari Universitas Tidar diundang untuk memberikan materi mengenai hal terkait.
Tahun Pelajaran 2022/2023 SMAN 5 Malang sudah melaksanakan Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi pada Fase F (Kelas X). Perbedaan yang mencolok antara kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya adalah adanya proyek yang dilaksanakan tiap dua minggu sekali. Proyek yang dilaksanakan diantaranya adalah tema kebhinekaan, kearifan lokal, dan kewirausaan. Proyek yang sekarang sedang berlangsung ialah proyek dengan tema kebhinekaan. Siswa pada fase F ditugaskan untuk membuat baju adat dari berbagai adat Indonesia dengan bahan 3 R yang akan digunakan saat karnaval dalam peringatan HUT sekolah.
Leave a Reply