Dalam rangka memperingati Hari Kartini, SMAN 5 Malang tidak hanya mengenang sosok pelopor emansipasi perempuan, tetapi juga mengajak warga sekolah untuk merefleksikan kembali nilai-nilai perjuangan Kartini dalam kehidupan masa kini. Bu Rhetno, salah satu guru Seni Budaya di SMAN 5 Malang, membagikan pandangannya mengenai makna Hari Kartini dan bagaimana semangat tersebut tetap relevan hingga saat ini.
Bagi beliau, Hari Kartini merupakan momen penting untuk mengenang perjuangan seorang perempuan yang berani menyuarakan haknya di tengah keterbatasan.
“Hari Kartini mengingatkan saya untuk terus belajar, berkembang, dan tidak mudah menyerah, apa pun peran saya, baik sebagai ibu, guru, maupun individu,” ujar Bu Rhetno dengan penuh keyakinan.
Semangat Kartini dalam memperjuangkan akses pendidikan bagi perempuan dinilai masih sangat relevan di masa sekarang. Di lingkungan sekolah, Bu Rhetno melihat bahwa perempuan kini memiliki peluang yang jauh lebih luas untuk belajar dan berkarya. Namun, menurut beliau, semangat Kartini tetap perlu dihidupkan agar perempuan tidak hanya hadir sebagai pelengkap, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan.
“Perempuan sekarang punya kesempatan yang lebih luas untuk belajar dan berkarya, tapi semangat Kartini tetap dibutuhkan agar kita berani berpikir kritis dan mengambil peran penting di masyarakat,” tutur beliau.
Meski telah banyak kemajuan yang dicapai, Bu Rhetno menilai tantangan besar masih dihadapi perempuan Indonesia, terutama dalam hal kesetaraan. “Perempuan sering kali masih dihadapkan pada batasan sosial dan tuntutan yang tidak adil,” ungkap beliau. Oleh karena itu, beliau berharap generasi muda dapat melanjutkan semangat Kartini dengan keberanian dan tekad yang kuat. “Kita perlu berani bermimpi besar, percaya diri, dan terus memperjuangkan keadilan. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk sesama,” pungkas beliau.
Leave a Reply